KADER BELA NEGARA JATIM - Menyambut Hari Pahlawan 10 November, Kota Surabaya punya caranya sendiri, yakni dengan menggelar Parade Surabaya Juang, pada tanggal 5 November 2017. Diselenggarakan oleh Pemerintah Kota bekerjasama dengan Komunitas juang Surabaya, tahun ini parade juang sudah masuk ke penyelenggaraannya yang ke-9. Tugu Pahlawan menjadi lokasi pembuka dan pemberangkatan peserta parade, yang dimulai pukul 07.00 wib.
Sebelum pemberangkatan, parade juang dimeriahkan
dengan aksi teatrikal perjuangan Arek-Arek Suroboyo saat melawan sekutu
pada tahun 1945 silam. Dilanjutkan dengan penyerahan plakat (prasasti
kemenangan perjuangan) kepada Walikota, kemudian menyanyikan Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya.
Parade
Surabaya Juang tahun 2017 melibatkan ratusan peserta atau sekitar 28
unsur komunitas, yang berasal dari Tentara Nasional Indonesia, Pegawai
di Pemerintahan Kota Surabaya, para siswa dan siswi dari beberapa
sekolah di Surabaya dan dari beragam Komunitas Pemuda yang ada di Kota
Surabaya. Peserta mengenakan kostum sesuai dengan tema masing-masing
komunitas yang menggambarkan suasana pertempuran di Surabaya.
Diantaranya
ada Paskibraka Kota Surabaya, Barisan Panser, TNI AD, TNI AL, TNI AU,
Polrestabes, Kolonel Senapan Korem, Drumband Corps Surabaya, Barisan
Pengibar Merah Putih, Derap Putra NU, Barisan Laskar Hisbullah, Laskar
Bambu Runcing Arek Suroboyo Wetan, Barisan Laskar Putri, Laskar Arek
Surabaya, Laskar Pejuang arek Suroboyo, Kirab Kadipaten Suroboyo,
Barisan Pramuka, Barisan Bumi Putra, Barisan Sepeda Kuno, Gita Jala Sena
Hangtuah, Barisan Jeep, dan lainnya. Terdapat beberapa dari kelompok
peserta parade yang juga menampilkan teatrikal singkat ditengah-tengah
perjalanan.
Walikota
Surabaya, Tri Rismaharini beserta rombongan mengikuti rute parade
dengan menaiki mobil tank yang telah disiapkan oleh Barisan Panser,
diikuti dengan peserta parade dibelakangnya. Rute parade dimulai dari
Tugu Pahlawan menuju ke Jl. Tunjungan (Gedung Siola dan Hotel
Majapahit), Jl. Gubernur Suryo (depan Gedung Negara Grahadi), Jl.
Panglima Sudirman (Monumen Tugu Bambu Runcing), Jl. Polisi Istimewa
(Monumen Polri), Jl. Darmo (Sekolah Santa Maria) dan selesai di Taman
Bungkul. Selama berlangsungnya parade, dilakukan penutupan jalan pada
rute tersebut. Warga antusias menonton memenuhi pinggir jalan pada rute
perjalanan Parade Surabaya Juang 2017.
Aksi teatrikal juga
dipentaskan di kawasan Siola untuk menggambarkan perang TKR laut, lalu
ada aksi teatrikal perobekan bendera Belanda di Hotel Mojopahit yang
dilanjutkan pembacaan puisi "Surabaya" karya K.H. Mustofa Bisri (Gus
Mus) oleh Walikota Surabaya. Kemudian teatrikal perang 10 November
digelar di depan Grahadi, lalu di Tugu Bambu Runcing dan Polisi
Istimewa-Santa Maria.
Ratusan Polisi dikerahkan mengamankan dan
mengawal rute perjalanan parade, untuk keselamatan pengguna jalan, serta
agar parade dapat berjalanan lancar dan mengantisipasi terjadinya hal
yang tak diinginkan. Sekitar pukul 10.30 wib, rombogan Walikota telah
sampai di Taman Bungkul, yakni lokasi penutupan parade juang, disusul
oleh peserta parade. Penutupan parade juang dihadiri juga oleh Para
Veteran Pejuang Kemerdekaan Indonesia di masa lampau.
Setelah
seluruh peserta parade sampai di Taman Bungkul dan memberi hormat kepada
Para Veteran, Walikota beserta rombongan dan tamu, penutupan parade pun
berakhir sekitar pukul 11.00 wib. Diselenggarakannya Parade Surabaya
Juang ini, diharapkan masyarakat dapat mengingat kembali jasa para
pahlawan dan menumbuhkan semangat perjuangan melanjutkan kemerdekaan
Indonesia, khususnya bagi generasi muda bangsa.
Dokumentasi pribadi:
Sumber: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/11/05/semarak-parade-surabaya-juang-2017-sambut-hari-pahlawan