Kaderbelanegarajatim.com - SURABAYA – Kader Bela Negara Provinsi Jawa Timur mengikuti upacara peringatan Hari Bela Negara Ke-76 di halaman Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Kamis pagi (19/12), yang dihadiri oleh satu peleton peserta upacara.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono memimpin upacara tersebut dan menyampaikan sambutan yang menegaskan pentingnya memperkuat komitmen untuk menjaga dan memperkokoh persatuan bangsa guna mewujudkan Indonesia yang maju.
“Peringatan Bela Negara adalah upaya mendorong semangat kebangsaan. Ini adalah momentum untuk meneguhkan kembali komitmen menjaga persatuan bangsa,” ujar Adhy dalam sambutannya.
Pj Gubernur juga menekankan bahwa bela negara dan cinta tanah air menjadi wadah penting untuk menumbuhkan jiwa patriotisme serta memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa. Ia mengingatkan, peringatan Hari Bela Negara yang diperingati setiap 19 Desember, berdasarkan Keppres Nomor 28 Tahun 2006, adalah wujud penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia.
Sejarah penetapan 19 Desember sebagai Hari Bela Negara berakar pada peristiwa pembentukan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 19 Desember 1948, yang menjadi salah satu momen bersejarah dalam perjuangan bangsa.
“Perjuangan para pahlawan adalah bukti ketangguhan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan negara,” tambah Adhy.
Peringatan Hari Bela Negara tahun ini mengusung tema “Gelorakan Bela Negara untuk Indonesia Maju,” yang mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk terus menggelorakan semangat bela negara dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini mengajak masyarakat untuk berkontribusi nyata dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, teknologi, pertahanan, dan keamanan.
“Kontribusi nyata tersebut bisa tercermin dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, semua komponen bangsa, baik individu maupun kelompok, berperan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelasnya.
Dalam konteks bela negara, Adhy menyampaikan lima nilai dasar bela negara, yaitu cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara yang berlandaskan Pancasila, rela berkorban, serta kemampuan awal bela negara. Ia menegaskan bahwa kelima nilai tersebut bisa menjadi landasan untuk membentuk mental dan fisik yang tangguh dalam menghadapi tantangan bangsa.
“Bela negara bukan hanya tugas Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri, tetapi merupakan kewajiban kita semua sebagai komponen bangsa. Melalui semangat bela negara, kami optimistis dapat mengatasi berbagai rintangan dan meraih cita-cita bangsa,” lanjutnya.
Pj Gubernur juga mengingatkan untuk tetap meneguhkan ideologi Pancasila sebagai dasar setiap warga negara dalam menghadapi tantangan global yang penuh ketidakpastian. “Bela negara menjadi modal penting dalam menghadapi tantangan penerapan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata),” tegasnya.
Sebagai bagian dari strategi pertahanan negara, Sishankamrata, bersama dengan program Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN), bertujuan untuk membangun karakter bangsa yang sejalan dengan visi Asta Kabinet Merah Putih, untuk memperkuat pembangunan SDM menuju Indonesia Emas.
Sekretaris Pembina Kader Bela Negara Provinsi Jawa Timur, Yafety Waruwu, S.H., M.H., mengungkapkan bahwa peringatan Hari Bela Negara merupakan momen yang sangat penting untuk mengingatkan seluruh warga negara akan pentingnya peran aktif dalam menjaga kedaulatan negara.
“Sebagai Kader Bela Negara, kami selalu siap berperan dalam memajukan bangsa dengan mengimplementasikan nilai-nilai bela negara dalam kehidupan sehari-hari. Peringatan ini mengingatkan kita untuk tidak hanya mengenang sejarah perjuangan, tetapi juga berkontribusi dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik,” ujar Yafety.
Ia juga menegaskan bahwa Bela Negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau militer, tetapi menjadi kewajiban bersama seluruh rakyat Indonesia. Kader Bela Negara, kata Yafety, siap membantu mengedukasi dan memotivasi masyarakat untuk selalu mencintai tanah air dan berpartisipasi aktif dalam menjaga keutuhan NKRI.
Upacara dihadiri oleh asisten sekretaris daerah Provinsi Jawa Timur, staf ahli gubernur, kepala perangkat daerah, aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, serta pengurus organisasi FKBN, GBN, dan PPAD. (Yus)